7 Kebiasaan Buruk Guru yang Membuat Para Siswa Gagal Berprestasi

Guru adalah kunci sukses pembelajaran pendidikan disekolah. Namun bagaimana jadinya kalau guru sering melakukan kebiasaan buruk yang justru membuat para siswa gagal berprestasi. Bukan hal yang mudah bagi para pelajar mendapatkan prestasi dengan kerja keras sendiri. Memang bisa saja terjadi, tetapi hal itu tetap harus dilalui dengan kerja keras dan kerja cerdas luar biasa.

Memperhatikan hal itu tentu sebagai guru yang baik anda harus menunjukkan sifat dan perilaku yang baik dan bisa dibanggakan. Jangan sampai para murid melihat anda melakukan kebiasaan buruk yang berdampak pada mental dan semangat belajar mereka. Ini penting mengingat mereka berharap anda menjadi guru teladan yang mengarahkan mereka menjadi pelajar yang sukses.

Oleh karena itu sudah seharusnya para guru menghindari sifat dan perilaku yang membawa dampak negatif negatif. Bagaimana pun juga hal itu sangat merugikan para siswa, pihak sekolah dan pemerintah. Selain itu bagaimana tanggung jawab anda dengan Alloh sang pencipta

7 Kebiasaan Buruk Guru yang Membuat Para Siswa Gagal Berprestasi

Kebiasaan buruk guru yang membuat siswa gagal berprestasi


1. Hanya terpaku pada materi baku

Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar memang kurikulum pendidikan telah ditentukan oleh pemerintah. Bahan materi dan susunan materi yang harus diajarkan pun sudah tersusun rapi. Selain itu juga disediakan buku pegangan untuk mempermudah para siswa mencapai target belajar.

Meskipun demikian jangan terpaku pada materi buku saja saat memberikan penjelasan kepada para siswa. Sehingga apa yang anda terangkan kepada mereka hanya bersifat baku dan tertulis jelas. Adapun mengenai materi pendalaman yang bersifat kreatif dan inovatif materi pelajaran sering anda abaikan. Akibatnya ketika menghadapi ujian sedikit berbeda dari buku karena kreatifitas penyusun soal yang hebat maka mereka kebingungan untuk menjawabnya. Akhirnya mereka kecewa dengan anda karena merasa belum diterangkan.

Oleh karena itu anda harus memperdalam penguasaan materi pelajaran. Coba juga berbagai cara kreatif dalam menerangkan materi atau dalam menyelesaikan soal. Dengan begitu para siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan pemahaman yang kuat sehingga ketika ujian berlangsung mereka sukses mengerjakannya.

2. Sering tidur di dalam kelas

Untuk mencetak generasi pelajar yang cerdas dan terpelajar anda harus memulainya dari diri anda dahulu. Menunjukkan sifat dan perilaku yang aktif, kreatif dan inovatif. Sehingga para siswa akan menjadikan anda teladan dalam mencapai kesuksesan berprestasi.

Sayangnya kebiasaan buruk seorang guru yang suka tidur di dalam kelas menghambat target tersebut. Bagaimana tidak guru yang seharusnya memberikan motivasi malah menunjukkan sisi pemalas. Jangankan untuk mencapai nilai ujian yang tinggi untuk mendapatkan perhatian para siswa saja saya rasa akan sulit.

3. Bersifat diskriminatif

Pada dasarnya tugas guru adalah mencerdaskan semua siswa yang menjadi tanggung jawabnya. Mendidik dan mengajar mereka sesuai dengan kemampuan dan cara berpikirnya.

Sayangnya hal itu menjadi sulit dilakukan kalau seorang guru memiliki sifat diskriminatif. Hanya mau mengarahkan dan mendidik siswa yang berpotensi untuk berprestasi. Sedangkan siswa yang cenderung memiliki daya ingat lemah, pemalu, atau tidak kreatif ditinggalkan. Makanya tidak aneh kalau ketika guru sedang mengajar dia hanya fokus pada siswa yang disukainya.

Kalau ada waktu senggang dia bisa meluangkannya untuk berdiskusi dengan murid kesayangan. Sedangkan siswa yang tidak disukai tidak pernah diberikan arahan dan motivasi belajar. Akibatnya dia belajar dengan visi dan misi yang rendah untuk meraih cita-cita masa depan. Bukankah kebiasaan buruk guru ini cukup menjengkelkan?

4. Sering marah-marah

Sebenarnya guru yang baik adalah guru yang tidak suka marah-marah. Meskipun demikian seorang guru boleh marah kalau menemukan sifat dan perilaku siswa yang menyimpang dan mengarah kepada negatif. Bahkan dalam beberapa kasus justru seorang guru harus marah-marah kalau menemukan siswa ada yang merokok, berkelahi atau tawuran. Karena selain merusak citra sekolah juga merugikan siswa itu sendiri dalam merancang kesuksesan prestasi belajar.

Namun demikian seorang guru tidak boleh marah-marah kepada siswa tanpa sebab yang jelas. Apalagi kalau hanya berkaitan dengan hal-hal sepele. Kebiasaan ini tentu berdampak negatif bagi mental para siswa. Mereka tidak akan hormat kepada guru melainkan hanya ketakutan. Akibatnya mereka menghalalkan segala cara supaya tidak kena marah oleh guru tersebut. Meskipun harus ditempuh dengan cara-cara yang tidak jujur.

Berkaitan dengan hal tersebut sebagai guru yang baik anda harus mengendalikan diri. Jangan mudah terpancing dengan keadaan. Apalagi anda mengeluarkan kata-kata kasar kepada mereka. Bagaimanapun juga marah-marah tanpa sebab yang jelas hanya membuat mereka ketakutan saat belajar dan berakibat tidak memiliki semangat belajar untuk berprestasi. Akankah anda mau menjadi penyebab mereka gagal berprestasi?

5. Tidak jujur

Memiliki sifat dan perilaku kejujuran adalah sangat ditekankan dalam agama Islam tidak terkecuali kepada para guru. Kalau seorang guru itu jujur maka akan menurun kepada para siswanya untuk lebih terbuka. Dengan begitu anda lebih mudah berdiskusi kepada mereka mengenai hambatan dan kesulitan dalam belajar. Sehingga anda bisa memberikan solusi yang benar dan tepat buat mereka.

Terkait dengan hal ini tentu ketidak jujuran menjadi momok yang menakutkan. Para siswa akan mereka tertipu dengan kredibilitas anda sebagai guru. Akibatnya mereka tidak memiliki respon yang baik kepada anda. Pada akhirnya anda hanya sebagai penghias sekolahan yang tidak memiliki tempat dihati para siswa. Apakah anda mau diabaikan seperti itu?

6. Sering datang ke kelas terlambat

Bagi para pelajar kedatangan seorang guru adalah sangat dinantikan di dalam kelas. Hal itu karena para siswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan yang baru dari para guru. Selain itu mereka bisa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum mereka kuasai.

Sayangnya kebiasaan guru yang sering datang terlambat mengurangi waktu tersebut. Kalau digunakan untuk sering bertanya maka kemungkinan target materi pelajaran yang baru menjadi tertunda. Kalau dipaksakan memungkinkan materi selanjutnya tidak bisa dibahas secara sempurna. Akibatnya mereka hanya menerima materi pelajaran sebagian saja sehingga pemahaman mereka terhadap materi pelajaran menjadi samara-samar. Kalau hal ini lebih sering terjadi menjelang ujian bagaimana?

7. Sering ijin mengajar

Memang adakalanya seorang guru boleh ijin untuk tidak mengajar. Sedang sakit atau sedang ada rapat atau tugas mendadak adalah hal yang wajar bagi seorang guru untuk ijin mengajar.

Masalahnya tidak semua guru yang ijin mengajar memiliki alasan di atas. Mereka terkadang ijin karena masalah keluarga atau masalah bisnis bahkan ada yang ijin karena ingin bepergian jauh (tamasya). Akibatnya proses belajar mengajar harus diganti dengan memberikan tugas. Yang menyedihkan dari tugas seperti ini para siswa bisa dituntut mengerjakan soal yang belum pernah diterangkan oleh guru. Sehingga jawabannya hanya berupa pemahaman pribadi.

Kesimpulannya.
Saya menyadari bahwa tanggung jawab seorang guru itu besar, tidak hanya kepada pemerintah atau pihak sekolah, tetapi kepada Alloh juga. Oleh karena itu hindari kebiasaan buruk yang merugikan anda, sekolah dan pemerintah. Terlebih lagi hal itu bisa membuat para siswa gagal untuk berprestasi. Apakah anda puas dengan hal tersebut?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel