4 Payah Kebiasaan Buruk Belajar yang Membuat Nilai Ulangan Jeblok

Memiliki nilai ulangan yang tertinggi tentu menjadi harapan semua pelajar. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau demi tujuan tersebut mereka memiliki kebiasaan yang baik dalam belajar. Bagaimana tidak dengan nilai ulangan yang baik maka hal itu menjadi langkah awal anda mendapatkan nilai ujian terbaik diakhir semester. Tidak hanya itu nilai tersebut memiliki pengaruh positif terhadap perhatian guru kepada pelajar. Sehingga ketika seorang pelajar memiliki cita-cita mereka dengan senang hati mengarahkannya meraih impian tersebut.

Sayangnya tidak semua pelajar memiliki kebiasaan belajar yang baik dalam memandang ulangan atau ujian. Mereka sering kali disibukkan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Mereka seperti tidak memiliki semangat untuk sukses dan berkembang. Akibatnya mereka memilih cara menyontek ketika menghadapi ulangan atau ujian. Padahal kebiasaan menyontek adalah aib bagi para pelajar.

Maka dari itu penting bagi anda untuk mulai kebiasaan yang baik dalam belajar. Dengan begitu anda memiliki kualitas sebagai pelajar yang berpendidikan. Selain itu kebiasaan yang buruk dapat menjadikan anda pelajar yang malas dan pesimistis.

Kebiasaan buruk belajar yang membuat nilai ulangan jelek

4 Payah Kebiasaan Buruk Belajar yang Membuat Nilai Ulangan Jeblok

1. Mencukupkan diri dengan sistem belajar kebut semalam

Pada dasarnya belajar merupakan kebiasaan yang baik bagi pelajar. Bahkan kalau hal itu dilakukan dalam waktu singkat atau lama belajar tetap membawa pengaruh positif bagi otak dan daya ingat.

Masalahnya sebagian pelajar salah strategi dalam belajar. Mereka memilih kebiasaan belajar dengan sistem kebut semalam. Memang hal itu tidak dilarang. Namun bukan pilihan cerdas kalau dengan cara itu anda berharap mendapatkan nilai akademik yang tinggi.

Bahkan kebiasaan tersebut berpotensi membuat otak mudah lupa terhadap materi tersebut setelah ulangan selesai. Oleh karena itu biasakan belajar rutin setiap hari agar otak dapat mengingat sedikit demi sedikit. Sehingga ketika ulangan atau ujian datang hanya mengulangi materi itu seperlunya.

2. Multi tasking

Untuk mendapatkan nilai ulangan yang baik anda harus bersungguh-sungguh dalam belajar. Tidak hanya itu anda juga membutuhkan fokus saat belajar. Oleh karena itu jangan membiasakan diri belajar dengan sistem multi tasking. Multi tasking adalah sistem kerja dengan menggabungkan berbagai aspek tugas dalam satu waktu. Masalahnya apa yang digabungkan saat belajar cenderung tidak memiliki hubungan atau keterkaitan. Akibatnya hal itu hanya menjadi pengganggu saat belajar.

Belajar sambil menonton TV, mendengarkan radio, sambil makan cemilan atau sambil tidur adalah kebiasaan buruk dari sistem belajar multi tasking. Selain itu belajar sambil main handphone atau media sosial juga menjadi kebiasaan payah seorang pelajar. Jika hal ini terus anda lanjutkan maka saya khawatir anda hanya mendapatkan nilai ulangan atau ujian di bawah harapan.

3. Tidak mengetahui kondisi tepat untuk konsentrasi

Setiap orang memiliki kondisi tertentu untuk mendapatkan konsentrasi terkuatnya. Ada yang mudah konsentrasi saat suasana sepi atau hening, ada yang mudah konsentrasi saat berada di bawah pohon, atau mudah konsentrasi saat sendirian.

Sebenarnya tidak ada masalah kalau anda memiliki perbedaan kondisi dalam hal berkonsentrasi. Namun menjadi perhatian serius jika anda memaksakan belajar tidak sesuai dengan kemampuan pribadi. Ingat, anda akan mudah berkonsentrasi kalau mengerti kondisi otak dan daya ingat terkuatnya.

Oleh karena itu cari dan pelajari pada kondisi mana anda cocok dalam berkonsentrasi. Jika anda sudah yakin dengannya maka langsung terapkan pada cara belajar. Sehingga dengan hal tersebut anda mudah memahami materi pelajaran dan siap mendapatkan nilai akademik yang baik saat ulangan atau ujian.

4. Hanya fokus pada buku tebal

Untuk menghadapi ulangan atau ujian dengan lancar dan memuaskan tentu buku materi pelajaran harus dipelajari dan dikuasai. Sayangnya untuk masalah ini membutuhkan perhatian yang super serius. Bagaimana tidak, buku yang dijadikan bahan ulangan atau ujian biasanya memiliki halaman yang tebal, mungkin 200-300 halaman.

Untuk menghadapi ulangan atau ujian tentu menguasainya dalam waktu singkat tidaklah mudah. Apalagi kalau anda harus membaca materi 5-6 bulan yang lalu pasti otak anda akan kelelahan. Dan tentu saja hal ini merupakan kebiasaan buruk yang tidak boleh dilanjutkan.

Oleh karena itu penting bagi anda untuk membuat sebuah ringkasan materi pelajaran. Bukan digunakan untuk menyontek, tetapi ringkasan tersebut dibuat sebagai pembuka materi yang lebih detail. Jadi, ketika anda membaca ringkasan materi tersebut anda akan teringat langsung dengan penjabarannya. Bukankah hal ini lebih mudah?

Kesimpulannya, saya menyadari bahwa anda sangat ingin mendapatkan nilai akademik yang terbaik. Namun jangan sekali-kali melakukan kebiasaan buruk yang membuat anda gagal dalam ulangan atau ujian. Jalan yang terbaik adalah anda mengenali kemampuan pribadi anda dan menghindari kebiasaan buruk di atas. Sehingga dengan hal tersebut anda bisa mendapatkan nilai ulangan atau ujian secara sempurna.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel