5 Alasan Orang Cerdas Bersifat Pendiam

Telah kita ketahui bahwa sifat dan kepribadian orang berbeda-beda. Kenyataan ini dapat dilihat dari perilaku sehari-hari mereka. Semuanya terbentuk berdasarkan pola pikir, daya ingat, faktor keluarga, ekonomi, maupun keadaan masyarakat.

Namun jika diperhatikan lebih seksama dan lebih dalam setiap orang memiliki sifat yang dominan. Orang yang biasa saja cenderung suka berbasa-basi dalam berbicara. Tidak peduli apa yang dibicarakan bermanfaat atau tidak semua layak dibahas.

Tentunya ini berbeda dengan orang yang terbilang cerdas atau pandai. Mereka lebih suka berbicara langsung ke pokok permasalahan dan penyelesaian. Adapun melalui basa-basi mereka cenderung menghindarinya.

Inilah yang menyebabkan timbul persepsi (anggapan) bahwa orang cerdas pelit berbicara atau pendiam. Walaupun terlihat kurang berinteraksi dengan orang lain pada hakikatnya mereka punya pandangan dan alasan sendiri.


5 Alasan Orang Cerdas Bersifat Pendiam


 5 Alasan Orang Cerdas Bersifat Pendiam


1.  Mengutamakan berpikir

Karena orang cerdas banyak pertimbangan berkaitan dengan kata-kata, maka mereka lebih mengatur jumlah kata yang diucapkan. Mereka tidak akan berbicara sebelum memastikan ucapan yang keluar bermanfaat.

Selain itu orang cerdas juga melakukan prediksi terhadap perkataannya. Apakah benar-benar efektif memberikan solusi dan tidak menimbulkan akibat negatif. Jika didapatkan efek negatif  mereka lebih memilih diam.

Meskipun demikian sesekali mereka juga menghibur diri dengan hal-hal lucu. Tentunya lucu yang berdasarkan pemikiran bukan sekedar lucu yang tidak berdasar.

2.  Suka mengamati

Ketika menemukan hal-hal yang disukai atau dikagumi bahkan jika hal tersebut asing ditelinganya, maka dengan imajinasi mereka siap mengamati. Bagaimanapun juga mereka ingin mengetahui informasi yang mendetail dari hal tersebut.

Misalkan  seorang koki sedang menyajikan masakan, maka ketika dia mencium aroma, rasa dan tampilan masakan mulai timbul imajinasi seperti apa rahasia seorang koki memasak dan menyajikannya sehingga begitu menarik pelanggan. Jika dia mengenal orang tersebut dia akan berbicara panjang lebar, tetapi jika tidak kenal maka dia hanya akan serius mengamati tanpa memperdulikan orang-orang disekitarnya.

Tidak seperti  orang kebanyakan yang tebang pilih. Jika hal itu baru atau asing mereka mengacuhkannya. Oleh karena itu otak mereka sulit berkembang dan berimajinasi. Padahal imajinasi adalah sarana memaksimalkan potensi otak agar lebih kreatif dan inovatif.

3.  Suka ketenangan

Tidak seperti orang kebanyakan yang suka keramaian orang cerdas justru lebih memilih tenang dan hening. Bukan masalah tidak suka bergaul, tetapi mempertimbangkan faktor emosi. Makanya tidak heran jika emosi orang cerdas terkontrol dengan stabil.

Kestabilan emosi ini sedikit banyak akan mempengaruhi pandangan dan pikiran orang. Selain itu juga berguna untuk menjaga kewibawaan dan kedewasaan.
Berbeda dengan orang (maaf) bodoh mereka cenderung melepaskan semua emosi secara bebas. Akibatnya mereka terlihat urakan, kekanak-kanakan dan kehilangan wibawa.

4.  Suka mendengarkan

Sudah menjadi kebiasaan bahwa orang pandai menyukai informasi yang baru, unik, menarik dan bermanfaat. Ketika ada orang yang berbicara tentang hal asing yang berguna maka dengan senang hati dia akan mendengarkan. Bukan sekedar menghargai yang memberikan informasi, tetapi benar-benar ingin mengambil efek kemanfaatan dari informasi tersebut.

Jika dalam pembicaraan tersebut dia mendapati solusi yang lebih baik dia baru akan berbicara. Bahkan terkadang dia baru mau berbicara jika diminta oleh orang lain.

5.  Tidak suka ketenaran

Berkaitan dengan kepopuleran jenis apapun orang cerdas tidak peduli. Makanya ketika mereka berkumpul dengan masyarakat mereka suka diam dan tenang. Membiarkan orang lain berbicara terlebih dahulu adalah sifatnya. Di samping untuk memberikan kesempatan orang lain berbicara juga untuk mengamati seberapa besar mutu dari pembicaraannya.

Ketenaran adalah hasil tambahan bukan tujuan. Oleh karena itu banyak orang cerdas memilih pekerjaan seperti dokter dan peneliti. Mereka dikenal bukan karena promosi, tetapi mereka dikenal karena prestasi.

Sebagai manusia menjadi orang cerdas adalah keinginan yang baik dan benar. Hal itupun dapat terwujud dengan usaha dan kerja keras. Oleh karena itu anda bisa memulai denga hal-hal sepele yang membantu kecerdasan anda berkembang. Konsumsi makanan bergizi dan permainan otak dapat memudahkan anda meraih kecerdasan di samping melakukan cara belajar yang efektif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel