Tips Jitu Menumbuhkan Optimisme pada Anak

Memiliki anak dengan rasa optimis tinggi merupakan hal yang luar biasa. Bagaimana tidak dengan rasa optimis yang tinggi anak dapat berkembang dengan lebih baik. Belajar yang sungguh-sungguh demi mencapai cita-cita adalah dampak positif dari rasa optimis seorang anak. Selain itu segala kesulitan yang menghadang perjalanan akan dianggap sebagai tantangan dan peluang menang.

Sayangnya pada sebagian keluarga sering kita jumpai anak atau pelajar dengan optimisme yang rendah. Hal ini bisa muncul karena masalah keluarga yang berdampak pada mental yang lemah. Lebih dari itu rasa percaya diri yang rendah serta kurang kuatnya keinginan untuk mencapai sesuatu adalah hal terburuk dari rendahnya rasa optimis seorang anak atau pelajar.

Meskipun demikian sebagai orang tua atau guru tentu optimisme yang rendah anak atau pelajar tidak boleh dibiarkan. Bahkan merupakan tugas para orang tua dan guru untuk menumbuhkan rasa optimisme pada mereka. Meskipun butuh waktu dan kerja keras yang tinggi. Namun keberhasilannya dapat menghadirkan kebanggaan.


Tips Jitu Menumbuhkan Optimisme pada Anak


Tips menumbuhkan rasa optimis pada anak


1. Memberikan pujian atas kerja kerasnya

Bagaimanapun juga seorang anak dan pelajar sangat membutuhkan pengakuan atas kerja keras yang sudah mereka lakukan. Terlepas dari berhasil atau tidaknya usaha tersebut mereka akan merasa sedih kalau diremehkan atau dicemooh.

Mengharapkan mereka menjadi anak atau pelajar yang optimisme tinggi sebuah kata-kata penyejuk hati sangat diperlukan. Meskipun satu kalimat, tetapi dengan kalimat yang baik rasa optimis mereka bisa tumbuh berkembang.

Oleh karena itu sebagai orang tua atau guru hendaknya anda tidak ragu ketika mereka melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh walaupun untuk usahanya sendiri belum membuahkan hasil yang memuaskan. Namun demikian dengan memberikan apresiasi saya yakin wawasan mereka tentang sesuatu akan selalu positif terlepas dari kesulitan dan hambatan yang harus dilaluinya.

2. Sering memotivasi saat kesulitan datang

Dalam menjalani hidup ini anda pasti tahu bahwa kesulitan dan hambatan adalah jalan terjal menuju kesuksesan. Meskipun begitu jika hambatan dan kesulitan dianggap bencana maka kesuksesan hanyalah harapan tanpa usaha.

Begitu juga dengan anak dan pelajar mereka pasti pernah mengalami yang namanya kesulitan dan hambatan baik itu dirumah, disekolah atau dilingkungannya. Makanya tidak heran kalau mereka bisa berputus asa dalam belajar atau pergaulan. Pada saat itu tidak ada kebaikan yang paling besar kecuali memotivasinya sehingga rasa optimisnya tidak menurun tajam.

Untuk memotivasinya anda bisa memberikan wejangan (saran) bahwa kesulitan tersebut pernah juga dialami oleh orang lain bahkan lebih buruk dari yang kamu alami. Mereka tetap bangkit dari keterpurukan dan tancap gas dengan rasa optimis bahwa mereka bisa mencapai sesuatu yang membanggakan suatu saat. Dengan cara pasti optimisme mereka akan meningkat.

3. Jangan mengekang bakat dan minat mereka

Salah satu kesalahan orang tua adalah memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan bakat dan minat mereka. Satu contoh kesalahan orang tua adalah memaksa anak untuk bekerja membantunya secara berlebihan tidak mengenal waktu dan tidak mengenal apresiasi. Inilah yang menyebabkan rasa optimis mereka terhadap pendidikan dan kesuksesan terasa berat bahkan untuk mencapai masa depan bahagia bisa tidak terpikirkan karena cara berpikir terbelenggu oleh kesedihan yang berlarut-larut.

Menyuruh anak membantu orang tua memang diperbolehkan, tetapi usahakan juga agar keinginan tersebut timbul karena pengetahuan dan kasih sayang. Dengan begitu bakat dan minat mereka tidak terbelenggu oleh keadaan yang tidak semestinya. Bagimanapun juga anda harus memberikan waktu kepada mereka menyalurkan bakat dan minat mereka.

Jika memungkinkan arahkan mereka pada usaha yang dekat dengan bakat dan minat mereka. Selain rasa optimis mereka terus tumbuh anda juga mendapatkan hasil usaha yang menguntungkan. Bukankah ini lebih menyenangkan semua pihak?

4. Berikan kesempatan untuk bertanggung jawab

Ketika anak melakukan kesalahan jangan terburu-buru mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaannya. Sebagai contoh ketika anak menjatuhkan buku yang banyak jangan langsung memarahinya dengan kata-kata kasar. Lebih baik anda berikan mereka kesempatan bertanggung jawab menyusun buku-buku tersebut menjadi rapi kembali. Dengan begitu dia akan yakin terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.

Coba bayangkan kalau anda langsung memarahinya mereka akan pergi dengan menanggung kesedihan tanpa pembelajaran. Padahal untuk mendapatkan pengalaman terbaik terkadang kesalahan menjadi hal yang biasa. Bahkan tidak jarang kesalahan tersebut menjadikannya lebih bertanggung jawab.

Rasa optimis itu cukup dengan dengan rasa tanggung jawab. Oleh karena itu timbulkan rasa tanggung jawab pada diri mereka niscaya rasa optimisme mereka akan timbul pada hati dan pikiran mereka.

Kesimpulannya, saya menyadari bahkan untuk menumbuhkan rasa optimisme tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sebuah kerja keras, ilmu pengetahuan dan pengalaman sangat menentukan. Oleh karena itu perbaiki cara berkomunikasi dan berinterkasi anda kepada mereka. Dengan begitu anda bisa menumbuhkan rasa optimis anak dengan efektif dan efisien.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel