12 Sifat dan Perilaku Guru yang Tidak Disenangi Siswa

Salah satu kegembiraan seorang guru adalah memiliki sifat yang disenangi pelajar baik itu disekolah atau dikelas. Bagaimana tidak dengan menjadi guru yang disenangi kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah. Ini terjadi karena suasana belajar dan cara belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan. Selain itu kehadiran guru sebagai pendidik yang baik sangat menonjol bagi kemajuan semua pelajar.

Sayangnya semua itu bukan hal yang mudah dilakukan oleh semua guru. Berbagai permasalahan pendidikan dan pribadi terkadang terbawa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Gaji guru honorer yang rendah dan tuntutan jam mengajar yang tinggi sering menjadikan kualitas belajar mengajar menurun. Sehingga tidak heran jika hal tersebut banyak dikeluhkan oleh para siswa.

Kabar gembiranya dengan 12 sifat dibawah ini anda bisa menjadi guru yang disenangi para pelajar. Meskipun begitu keberhasilan hal ini sangat dipengaruhi oleh kualitas dan pribadi anda sebagai guru dan pendidik. Oleh karena itu bersungguh-sungguhlah supaya hasil yang dicapai lebih optimal.


12 Sifat dan Perilaku Guru yang Tidak Disenangi Siswa


Sifat Guru yang Tidak Disenangi Pelajar


1. Penguasaan materi pelajaran kurang

Untuk menyampaikan materi pelajaran secara baik dan berkualitas hal pertama yang harus anda pertimbangkan adalah penguasaan materi pelajaran. Dari hal ini anda sebenarnya diuji apakah anda memang layak menjadi guru atau tidak.

Bagi pelajar penguasaan materi yang baik oleh guru lebih memudahkan mereka memahami pelajaran dengan mudah. Meskipun begitu saya menyadari bahwa pribadi pelajarlah yang paling berperan akan hal tersebut. Namun baiknya penguasaan materi oleh guru sedikit banyak memberikan kesan bahwa anda kompeten dalam hal mencerdaskan pelajar.

Berbeda halnya jika anda kurang menguasai materi pelajaran. Hal yang nampak oleh para siswa adalah anda hanya membaca buku secara utuh. Akibatnya para siswa merasa jenuh dengan metode belajar seperti ini. Inilah yang menyebabkan seorang guru tidak disenangi para muridnya.
Hal yang diharapkan para siswa adalah anda memiliki gaya bahasa sendiri yang lebih dinamis, efektif dan interaktif di mana hal tersebut tidak merubah inti dari materi pelajaran.

2. Sering ijin mengajar dikelas

Tidak ada larangan khusus yang menjadikan seorang guru tidak boleh ijin mengajar. Bahkan pada kondisi tertentu seperti rapat atau pertemuan penting yang membahas kemajuan atau pengembangan pendidikan sangat boleh. Tidak hanya itu untuk menemani salah seorang siswa yang ikut lomba tingkat kecamatan, kabupaten atau provinsi sangat dibolehkan juga. Terlebih lagi jika mengikuti seminar bagaimana menjadi guru yang baik dan berkualitas serta bagaimana cara menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan efektif.

Namun bagi guru yang jarang mengajar karena masalah pribadi seperti bisnis atau keluarga yang bisa ditunda tentu tidak bisa dibenarkan. Kebiasaan seperti ini menjadikan target penyampaian materi pelajaran menjadi tertunda. Jika hal ini dibarengi dengan kualitas mengajar yang buruk tentu membawa kemungkinan terburuk bagi pelajar, yaitu nilai akademik pelajar menjadi buruk. Inilah yang mengakibatkan guru seperti ini tidak disenangi semua pelajar.

3. Berpakaian kurang rapi

Berbicara tentang pakaian yang dikenakan guru tentu sebuah kerapian sangat dinilai. Apalagi bagi seorang guru yang mengharapkan para siswanya menjadi pelajar yang terpelajar dan cerdas.

Ketika para siswa melihat anda dalam kondisi baik, bersih dan rapi maka akan timbul kecintaan terhadap diri anda. Terlebih lagi jika anda barengi hal tersebut dengan kualitas mengajar yang menyenangkan. Bukan tidak mungkin siswa anda akan senang dengan anda.

Coba bayangkan jika pakaian yang anda kenakan kusut, lusuh atau berbau tak sedap, mungkin yang terjadi sebagian siswa tidak responsif terhadap anda. Jika mereka tidak memiliki respon yang baik kepada anda satu hal yang pasti kondisi belajar mengajar menjadi tidak interaktif. Mau mengalami hal demikian?

4. Berkata kasar atau kotor

Berbicara tentang guru tentu hal yang menjadi perhatian adalah masalah tutur kata. Bagi semua siswa tutur kata guru yang baik, inspirasi, memotivasi belajar bisa menjadi obat penenang saat ujian akan tiba. Namun di sisi lain ucapan guru yang berlebihan bahkan bisa dibilang kasar atau kotor bisa berdampak negatif untuk perkembangan mental pelajar.

Oleh karena itu hindari ucapan yang bernada ancaman atau menghina tanpa mempertimbangankan akibat yang muncul. Kebiasaan seperti ini hanya menjauhkan anda dari perhatian mereka. Celakanya lagi jika hal tersebut memunculkan dendam dihati siswa tentu bisa memunculkan karakter dan sifat buruk lainnya.

5. Memberikan tugas rumah atau PR tanpa diperiksa

Salah satu langkah cerdas seorang guru supaya para siswa lebih rajin belajar dirumah adalah dengan memberikan PR (pekerjaan rumah). Dengan cara ini pula anda bisa memberikan peluang mereka untuk belajar dari berbagai sumber ketika tugas yang anda berikan cukup sulit dikerjakan. Salah satu yang menggembirakan adalah mereka mau belajar bersama.

Namun demikian anda harus waspada terhadap tugas yang anda berikan kepada mereka. Ingat, mereka cukup banyak meluangkan waktu untuk mengerjakan tugas tersebut. Selain itu terkadang mereka sering bertanya kepada orang lain untuk memantapkan diri bahwa tugas yang mereka kerjakan telah benar.

Jika anda terlalu sering memberikan tugas dan anda lupa untuk mengoreksinya atau anda tidak cukup waktu untuk mengireksinya bisa berdampak negatif. Mereka akan merasa anda tidak peduli dengan kerja keras dan waktu yang dibuthkan untuk menyelesaikannya. Dalam keadaan seperti anda bisa dikenang sebagai guru yang tidak kompeten dan tidak konsisten untuk mencerdaskan mereka. Sehingga lambat laun anda tidak akan disenangi oleh mereka lagi. Bahaya, bukan?

6. Menghukum yang tidak mendidik

Pada dasarnya setiap guru boleh melakukan hukuman apaun dalam rangka mendidik para siswa menjadi pelajar yang baik. Namun bukan hal yang bijak ketika guru memberikan hukuman semena-mena tanpa mempertimbangkan dampak hukuman tersebut apakah mendidik atau tidak.

Sebagai guru tentu hal yang disukai para siswa adalah guru yang baik, sabar dan kasih sayang. Meskipun begitu saya menyadari bahwa perilaku menyimpang seorang siswa terhadap tata tertib lebih efektif ditangani dengan hukuman. Walaupun kata-kata menjadi prioritas utama, tetapi terkadang hal tersebut tidak berjalan semestinya.

Oleh karena itu jika anda terpaksa memberikan hukuman kepada mereka usahakan hukuman tersebut mendidik dan mencerdaskan. Salah satu contoh misalnya anda memberikan tugas untuk mempresentasikan salah satu materi pelajaran di depan kelas. Atau dengan hukuman menghafal dan anda koreksi di depan kelas. Atau bisa juga dengan menyuruh mereka menyiram tanaman atau membersihkan toilet. Semakin sering hukuman itu berlangsung sudah pasti pengetahuan dan keterampilan mereka juga berkembang.

Hindari hukuman yang tidak mendidik seperti berdiri di depa kelas yang membuat mereka hanya merasa malu, tetapi materi pelajaran tetap tidak paham. Atau hukuman fisik seperti memukul, menampar dan sejenisnya. Hukuman seperti ini berdampak buruk terhadap hati mereka yang kemungkinan membawa perasaan dendam. Selain itu tidak ada efek mencerdaskan dalam hukuman tersebut sehingga semakin hukuman tersebut dilanjutkan materi pelajaran tetap hilang tanpa jejak.

7. Pilih Kasih

Mengapa pilih kasih menjadi hal yang tidak disenangi siswa?

Sebagai pengajar dan pendidik mungkin perilaku pilih kasih pernah anda lakukan. Ini terjadi karena beberapa sebab atau alasan. Mungkin karena perilaku siswa yang kurang baik atau kata-kata siswa yang pernah menyinggung perasaan anda atau juga ada sebab lainnya. Beberapa hal tersebut sering kali membuat anda berucap dan berbuat yang tidak adilterhadap mereka sehingga timbul perasaan pilih kasih dihati mereka.

Meskipun demikian cobalah untuk menghindari ucapan dan perilaku pilih kasih terhadap siswa. Boleh anda mengunggulkan salah seorang siswa karena prestasinya. Namun jangan lupa untuk berinteraksi dengan para siswa lainnya.

Jika anda berbicara dengan siswa yang anda kasihi dengan ucapan atau kata-kata pujian, maka anda bisa berbicara dengan siswa yang kurang anda senangi dengan kata-kata motivasi menjadi pelajar yang baik dan sukses dengan tidak membandingkan salah seorangpun nama siswa disekolahan tersebut.

Ini penting untuk menjaga kesan bahwa anda guru dengan kasih sayang yang besar kepada semua siswa. Namun jika anda tetap berbuat pilih kasih dengan ucapan yang dan perilaku yang tidak adil maka jangan salahkan mereka kalau mereka akan keberatan dengan tugas atau perintah yang anda berikan. Parahnya lagi anda semakin tidak disenagi oleh siswa anda sendiri.

8. Mengabaikan kondisi di dalam kelas dan diluar kelas

Suatu kegembiraan seorang pelajar ketika mendapatkan guru yang perhatian terhadap semua siswa demi tercapainya pelajar yang cerdas terpelajar.

Mempertimbangkan hal ini tentu penjagaan guru terhadap para siswa di dalam kelas dan di luar kelas menjadi tolah ukur. Bagaimana tidak seorang guru yang baik selalu ingin melihat dan menyaksikan para siswanya tumbuh lebih cerdas dan terpelajar.

Untuk kondisi di dalam kelas guru yang baik harus mengingatkan pentingnya percaya pada kemampuan diri. Selain itu ketika ulangan atau ujian guru yang baik selalu mengingatkan para siswa untuk belajar yang rajin dan menghilangkan kebiasaan menyontek karena hal tersebut berdampak negatif.

Adapun kondisi di luar kelas guru harus menjaga kondisi aman dan nyaman. Salah satu yang harus diwaspadai adalah terjadinya interaksi antar siswa yang buruk seperti perkelahian, kata-kata kasar atau kotor, atau tindakan menyimpang lain.

Coba anda bayangkan jika anda membiarkan hal tersebut terjadi di dalam tanggung jawab anda pasti anda menjadi guru yang paling tidak disenangi terutama oleh mereka yang pelajar cerdas dan terpelajar.

9. Tidak memberikan teladan yang baik

Ingat, guru adalah pengajar dan pendidik para siswa. Jadi, usahakan anda memiliki teladan yang baik bagi mereka.

Salah satu teladan yang baik adalah menghadirkan bukti bahwa anda juga belajar dirumah. Ini penting karena seorang siswa terkadang muncul anggapan bahwa guru hanya mengajarkan materi melalui satu buku panduan. Sehingga timbul kesan guru tidak pernah belajar buku lainnya. Dari permasalahan ini anda bisa memilih metode penjelasan yang tidak ada dalam buku atau mengatasinya dengan membuat blog pribadi sehingga tulisan anda benar-benar memberi teladan bahwa anda belajar juga.

Namun lain halnya jika anda tidak bisa memberikan teladan yang baik dilingkungan sekolah. Masuk kelas terlambat menjadi keluhan pertama bahkan sebelum jam belajar mengajar dimulai. Parahnya lagi jika anda.tidur di dalam kelas saat jam belajar berlangsung kebencian mereka terhadap anda akan semakin besar. Apakah anda mau menjadi guru yang tidak disenangi para siswanya?

10. Suasana belajar mengajar tertekan

Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar sebuah metode belajar yang menyenangkan sangat penting. Bukan hanya untuk anda, tetapi juga untuk para siswa. Dengan begitu mereka merasa nyaman dan tenang saat anda mengajar.

Oleh karena itu usahakan anda menguasai materi pelajaran dengan baik dan mantap sehingga ketika anda menerangkan tidak terputus untuk membuka buku panduan karena bingung. Mengapa? karena jika anda bingung akan terjadi kekakuan dalam menyampaikan materi. Akibatnya suasana belajar menjadi tegang dan proses belajar mengajar tidak berbuah hasil yang optimal karena otak merasa tertekan untuk berpikir. Jika ini terus terjadi pasti anda menjadi guru yang tidak disenangi siswa.

11. Membanding-bandingkan sesama siswa satu kelas/sekolah

Salah satu hal yang dibenci semua siswa adalah guru yang sering membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain. Jika orang yang dibandingkan tidak diketahui semua siswa mungkin tidak masalah karena itu merupakan motivasi yang baik.

Namun berbeda halnya jika orang yang dibandingkan dengan siswa adalah siswa lain yang masih satu lingkungan sekolah. Dia tidak merasa dididik dengan baik melainkan sedang dihina atau disepelekan dihadapan siswa yang lain. Inilah yang membuat siswa tidak senang dengan guru yang mengajar dan mendidik dengan metode tersebut.

12. Sering lupa nama siswa

Sebenarnya merupakan hal yang sulit ketika guru harus hafal nama setiap siswanya. Kalau hanya berjumlah puluhan mungkin tidak masalah, tetapi bagaimana jika jumlah siswa mencapai ratusan.

Mencoba memperhatikan raut wajah atau postur tubuh mungkin dapat membantu mengingat, tetapi sebuah kemiripan kecil sebuah wajah terkadang menurunkan daya ingat terhadap nama siswa. Meskipun begitu jangan menyerah untuk mengingat setiap nama siswa yang ada. Meskipun mengingat nama merupakan hal sepele. Namun dibalik itu semua tersimpan perhatian terselubung terhadap siswa anda. Jika anda meyepelekannya anda bisa berakibat tidak disenangi para siswa.

Kesimpulannya, saya menyadari bahwa tidak ada guru yang sempurna dalam dunia pendidikan terutama dimata para siswa. Namun mempertimbangkan dampak positif dan negatif yang muncul seorang guru harus memulai langkah cerdas bagaimana memperoleh simpati dan perhatian para siswa. Salah satunya dengan menghindari 12 sifat dan perilaku di atas yang tidak disenangi para siswa. Bagaimana?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel